Pages

Saturday, August 13, 2011

Retrospektif dangkal


Retrospektif dari setangkai kaktus yang mancapkan tajam tanpa lambaian.Dengan keangkuhan kaku dan tetap tumbuh meninggi.
Observe dikeripuhan ini,selayaknya menjadi sesutu yang menarik sebenarnya ^^
Aku saja suka,apalagi  yang menjadi objek,pasti akan tertawa lepas merayakan kemenangan tanpa batas!
sekian saat berlalu,sekarang giliran kaktus sebelah bercerita keberadaannya yang terlahir dengan kekuatan. Siapa mau memungkiri? jika aku,cukup acungkan jari untuk mengukuhkan kemenangan.akan kuangkat setinggi-tingginya setidaknya saat inikan?
Detik lain kuangkat gelas,kukibarkan bendera,ku tundukkan kepala tanda kebesarannya.aku mengakui. Titik.
Tidak ada keberanian untuk meng-klaim atau ambil alih atau apapun.akan kupantulkan kesemua dinding,bahwa itu adalah kekakuan yg agung.sebutkan apa lagi prosa yang bisa melukis kekagumanku.
Baiklah,tibanya ku melipat raga di peristirahatan sore ini.Silang sejenak melintas kesadaran siapa aku? Yang  tadi berteriak menyeruakkan kemenangan sang agung? Hanya serpihan zara...bahkan aku tidak bisa melihat bayanganku sendiri.Lalu siapa dia tadi yang ku teriakkan,siapa yg mendengar teriakanku?    Seperti berteriak di udara hampa,ternyata tidak ada yang tau seperti rahasia terpendam,tidak ada yg mengakui,tidak ada yang merasakan kemenangannya,keangkuhannya.Ternyata cuma aku sang zara yang mengakui keagungan yang kaku itu...hanya aku dan khayalan ^^

3 comments:

myoesup said...

#seperti yg dibilang: Keangkuhan, Kekaguman, dan pengakuan realita yg pasti pernah dihadapi...
... siapa aku?
... hanya aku dan khayalan
disanakah letak pengakuan dan kekaguman?

"untuk bisa bertahan, ataupun memenangkan pertarungan kadang kita butuh keangkuhan"

keke said...

To myoesup :

kemenangan yang ekuivalen dengan keangkuhan bisa jadi menghasilkan satu simulasi yang berakibat dangkalnya pola keberhasilan.

Anonymous said...

Ada baiknya saya,anda / siapapun tidak hanya melihat dari sisi kelebihan saja tetapi bisa dari kekurangan! Sehingga tidak melulu mengagung-agungkan yang sudah ada di depan mata saja.Seyogyanya pun melihat yang tersinyalir didalamnya.
Terimakasih.

 

Sample text

Sample Text