Pages

Saturday, May 7, 2011

Satu episode yang terlewat

Teruntuk sahabatku disana,

Cinta memang kadang menyerupai halusinasi bagi mata,hati & realita. 
Menciptakan gelambir kebenaran jadi salah! juga sebaliknya... dampak dari traffic kebutuhan lurus & terus di jalani, tanpa mengingat siapa apa yang terkontaminasi dan tertindas.
Alibi dari sang pelaku untuk bersikap sebagai manusia bermoral  dan normal pasti terjadi, karena faktanya jika berhasil merenggut konsep , maka kebanggaan pasti memiramid disana. Kepuasan menjadi buncah. 
Siapa yg pernah menguak sampai habis, cerita tentang dimensi global dari suatu rasa? itu tidak lebih dari kamuflase, kedok, teori mentah klasik yang akan berulang pada dimensi waktu. 
 

20 comments:

Anonymous said...

setiap detik antusiasme, gairah serta gejolak senantiasa menemani di dalam setiap butir darah yang mengalir. halusinasi tercipta menghadapi kehidupan nyata tercipta dari 2 individu yang berbeda, bukan sikap individualisme yang merarajalela. Alibi tercipta, untuk memindahkan waktu dalam segmen waktu yang lain. Moral tercipta dalam halusinasi untuk menghadapi suatu hidup di dalam realita. Hingga sebuah mesin waktu terpampang di depan muka, transportasi dua dunia tercipta, ku akan tiba disana, menghapus moral,kamuflase,teori mentah klasik dan memecahkan piramid untuk mengembalikan konsep halusinasi cinta yang terjadi..

keke said...

To Anonymous 11:48 AM, May 08, 2011:

Semua yang punya dimensi waktu pasti melewati.
Beri satu asumsi sementara dalam 2 pilihan,bahwa ada yang memilih untuk menengok & ada yang memilih untuk melewati.
Yg menengok: akan menjadi "ku akan tiba disana,menghapus .....
Yg melewati: akan menjadi "satu episod yang terlewat"

Anonymous said...

Melewati rotasi di jalan kehidupan setara. "Menengok" tidak selalu senantiasa menghadap ke belakang. Jika berjalan mundur, maka akan "menegok" ke depan.. Setiap dimensi selalu ditengok dan menengok, mengarah pada korelasi hidup. Satu episode yang terlewat pun akan "take" ulang..

keke said...

To Anonymous 8:00 PM, May 11, 2011

Tidak ada yang terulang,yang ada hanya melanjutkan, dan atau 'menambal' apa yang pernah terlewatkan.

Namun kadar nilai tentunya berbeda,karena ini seperti 'menstimulasi' kembali dimensi rasa :)

ndutyke said...

Cinta memang kadang menyerupai halusinasi bagi mata,hati & realita.

>> nah ini... kadang kita ngotot mencintai seseorang mati-matian. padahal yg sebenarnya terjadi, kita tidak mencintai orang itu. hanyaingin memilikinya saja.

tanpa mengingat siapa apa yang terkontaminasi dan tertindas

waktu dia single dan naksir ama kita, kita cuek bebek. menolak. eh tapi begitu dia dimiliki orang....panaslah kita..pengen ngerebut- pengen memilikinya...

kita? elu aja kali ndut, hehehe...

keke said...

To Ndutyke :

hehehe,

"hanya ingin memilikinya saja atau ngerebut- pengen memilikinya..."
bisa jadi salah satu bentuk keegoan seseorang.

ada pengalaman pribadi ndut.. :P

onebike said...

Dimensi rasa itu terasa melalui apa yah?

keke said...

To Rikasang :

Silahkan... dirasakan melalui sensitifitas naluri.
Ini bukan bentuk baku, hanya sebuah kolega dari saran, terhadap pencapaian ke arah dimensi rasa.

ndutyke said...

"Cinta memang kadang menyerupai halusinasi bagi mata,hati & realita."
>> nah ini… kadang kita ngotot mencintai seseorang mati-matian. padahal yg sebenarnya terjadi, kita tidak mencintai orang itu. hanyaingin memilikinya saja.

"tanpa mengingat siapa apa yang terkontaminasi dan tertindas,"
>> waktu dia single dan naksir ama kita, kita cuek bebek. menolak. eh tapi begitu dia dimiliki orang….panaslah kita..pengen ngerebut- pengen memilikinya…
kita? elu aja kali ndut, hehehe…
di post lagi aja jeng,baru mau di reply…. *confused

keke said...

To Ndutyke :

hehehe,

"hanya ingin memilikinya saja atau ngerebut- pengen memilikinya..."
bisa jadi salah satu bentuk keegoan seseorang.

ada pengalaman pribadi.. :P

onebike said...

Klo begitu hat-hati bawa hati, karena dimensi rasa sukanya dibagian itu, bukankah begitu?

keke said...

To Rikasang :

Utk berniat hati2.. tidak hanya hati yg menjadi pemain,akal pikiran harus jg memvertikalkan diri.
Semoga kita menjadi sesuatu yg bisa membawa hati dengan tulus :)

sheila said...

thank u keke sudah mampir ke blog kami :)

keke said...

To Sheila :

u're welcome :)
love, Sparks & Spring

chacan said...

honestly, saya kurang memahami isi postingan kaka, sekilas, saraf sensorik, motorik, dan otak tak berkesinambung lagi, dan saya tak lihai dalam mengolah hurup hingga kalimat. mungkin karena daya pikirku belum menjangkau bahasa yg di gunakan.
postingan singkat, menguras otak, bahasa-nya mix dari sastra dan ilmiah. dan finally, i really loved all of you post ka, and happy writing.
success for us, dan kapan2 berkunjung ke blog-ku yaa ka dan tolong saran plus kritiknya. viel dank :D

keke said...

To Chacan :

Tks untuk kritisasinya :)
Di tulisan 'satu episode yg terlewat' ini bercerita tentang byk hal.Tergantung dari yg baca,mau di alokasikan kemana. Sederhananya/salah satu turunan-nya adalah ada pesan disana untuk menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Anyway,nanti akan liat blog chancan.

Canty Gracella Lamandasa's blog said...

ka Keke, salam kenal :D makasih juga ya ka, dengan baca postingan ka, kosakata saya mulai bertambah hehe dan saya kudu belajar nulis lagi. sukses selalu ka

Anonymous said...

Rasa Mempertahankan dan Memperjuangkan serta pantang menyerah berpunggungan dengan Ego/Hak Milik. Semua Milik-NYA. Atau anda merasa tidak dimiliki-NYA?

Nothing in this world aren`t broken, thus we are learn to fix it anyways. Either the world or the earth.. Holy is for the prophet and "HIM" Only..

keke said...

To Canty Gracella :

Salam kenal juga ya,
Mari kita sama-sama belajar :)

keke said...

To Anonymous 8:20 PM, May 29, 2011 :

Bisa dibaca ulang....
Semua bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Tulisan "Satu Episode Yang Terlewat" ini-pun sebagai kekerdilan diri saya untuk memberikan sedikit gambaran dan dapat di cerna secara luas... seluas-luasnya (tentu-nya dengan pemikiran yang positif) bagi pembaca.

Thank You :)

 

Sample text

Sample Text