Aku lapar pa’…. berikan sejumput saja nasi keras yang sudah tidak di sentuh itu
Dan aku akan menikmatinya rasanya seperti brownies
Lemparkan atau jatuhkan saja dengan tidak sengaja sisa makanan itu, dan aku akan menggapainya dengan semua semangat.
Kotor,bau,dan entah apa namanya takkan kuperdulikan lagi! Buatku aromanya masih seperti daging barbeque yang sering di hidangkan di acara besar.
Lemparkan saja receh,dan aku akan meraupnya dengan sepenuh hati …
Buangan muka,tatapan sinis dan makian akan ku terima dengan ikhlas! Buatku semua hinaan tiada artinya dibandingkan bunyi recehan untuk ditukar dengan segenggam makanan pengganjal usus
Kasihaniku… mataku yang buta satu ini,kulitku yang dikerubungi penyakit,dan entah antah berantah yang ada didalam tubuhku ini sudah tak terhitung lagi rasa sakitnya…
Pedulikanku…setidaknya melihat aku sebagai manusia,meskipun buruk, jorok ,dan menjijikkan.
Aku ini seorang makhluk hidup! Bukan kotoran yang harus dibuang!
Tolong…tolong aku Tuhan untuk tetap dapat terlihat sebagai makhluk-Mu yang masih bisa bergerak,meski dengan berjalan terseok tanpa jari yang termakan penyakit.
Aku sudah tidak mungkin merasakan indahnya dunia…!!!!! Itu kata kalian….?
Tidak!!
Justru akulah salah satu yang paling bisa merasakan itu,bahkan nasi basi yang sudah bercampur sampah itupun aku masih dapat merasakan nikmatnya.
Ini bisa dibuktikan, bukan berdebat dengan kalian diatas sana.Tapi lewat semua berkah.
Coba saja realita ini, harga segelas air dan seporsi ayam panggang yang nyaris sejuta itu tak ada artinya di lidah kalian.
Bagaimana aku tak menangis,meneteskan airmata yang keruh ini.
Lihat…lihat aku wahai semua manusia mulia!! yang berjuang untuk tubuh rapuk ini
Yang sudah dianggap seburuk sampah…
Tidakkah ada rasa syukur yang bersemai dihati, dengan semua yang ada.
Tapi jangan khawatir,aku masih punya doa… yang sangat besar untuk kalian semua
Sebagai bakti dari apa yang kalian lemparkan kepadaku meski hanya sekeping atau dua keeping
Kalian sudah membuka jalan untukku membeli sesuap makanan pengganjal perutku yang selalu melilit, untuk memberikanku tenaga sehingga aku masih tetap dapat mengangkat tangan dan berkata;
Semoga kita semua tetap bersyukur dengan sebuah kehidupan.
*Obat 'sedative' ini didedikasikan untuk semua teman di sana…
12 comments:
setuju... mari kita bersyukur untuk apa yg telah kita miliki saat ini!
Yess... betul sup!
itu realita yang sering saksikan sehari-hari di sekeliling kita.
"grateful" one word that seldom we heard in our live rite now...one word that reflect sincerity and accept to our condition...,not 'how much' that makes you feel happy,but your grateful to your condition will guide you to eternal happiness...:>
-ks-
one that you should know....
how to say thank you (grateful) with the heart :)
keinginan memenuhi kebutuhan bukan untuk pengakuan... semoga, bisa melakukan untuk mereka karena kita SAMA (hanya manusia)
mantaapp..memang hidup ini harus sring2 liatnya ke bawah jangan ke atas terus,biar bisa selalu mensyukuri hidup ;)
To Myoesup :
itu semua tergantung dari niat masing-masing.Lebih suka dengan kata-kata ber-empati untuk bisa maksimal.
To Anonymous (7:48 AM, February 23, 2011):
Sempurna!!
Melihat ke atas untuk motivasi, melihat ke bawah untuk berempati
Kalian sudah membuka jalan untukku membeli sesuap makanan pengganjal perutku yang selalu melilit, untuk memberikanku tenaga sehingga aku masih tetap dapat mengangkat tangan dan berkata;
Semoga kita semua tetap bersyukur dengan sebuah kehidupan.
bener banget....
*terharu*
to Ndutyke:
That's a fact!
Jujur....alami...dan ada....
tks,u've made a good redescription :)
sama manusia, berbedakan status sosial. realitas yang kejam, saatnya patut bersyukur atas apa yang kita punya.
To snd :
Arah-nya memang kesana,menuju rasa syukur dan melihat realita....
Semoga sesuatu yang 'kejam' itu tetap membawa manfaat.
Post a Comment